Preamp
head adalah rangkaian penguat awal yang berfungsi menguatkan sinyal listrik
audio dari head tape. Sinyal ini diperoleh dari gesekan pita magnetik dengan
lilitan head yang akan menghasilkan fluktuasi pada lilitan head, sehingga
timbul GGL yang merupakan sinyal listrik suara. Sinyal yang didapatkan dari
head ini masih sangat lemah, sehingga harus dikuatkan terlebih dahulu dan
disesuaikan impedansinya sebelum masuk ke perangkat pengatur audio selanjutnya.
Ada
berbagai macam jenis dan type preamp head. Semua dibutuhkan sesuai dengan
fungsi dan kebutuhan yang diinginkan. Ada yang dibangun dengan transistor, ada
pula yang dengan IC opamp atau penguat lainya. Type penguatan pun
bermacam-macam. Tetapi pada intinya adalah menguatkan semua frekuensi sinyal (full
range), agar didapatkan bandwidth output yang lebar sehingga memudahkan untuk
pemilihan penguatan pada frekuensi tertentu. Salah satu contoh jenis penguatan
yang digunakan dalam preamp adalah non-inverting amplifier.
Prinsip
utama rangkaian penguat non-inverting adalah seperti yang diperlihatkan pada
gambar 1 berikut ini. Seperti namanya, penguat ini memiliki masukan yang dibuat
melalui input non-inverting. Dengan demikian tegangan keluaran rangkaian ini
akan satu fasa dengan tegangan inputnya. Untuk menganalisa rangkaian penguat
op-amp non inverting, caranya sama seperti menganalisa rangkaian inverting.
Dengan
menggunakan aturan 1 (Perbedaan tegangan antara input v+ dan v- adalah nol (v+
- v- = 0 atau v+ = v- )) dan aturan 2 (Arus pada input Op-amp adalah nol (i+ =
i- = 0)), kita uraikan dulu beberapa fakta yang ada, antara lain :
vin = v+
v+ = v- = vin ..... lihat aturan 1.
vin = v+
v+ = v- = vin ..... lihat aturan 1.
Dari sini ketahui tegangan jepit pada R2 adalah vout – v- = vout – vin, atau iout = (vout-vin)/R2. Lalu tegangan jepit pada R1 adalah v- = vin, yang berarti arus iR1 = vin/R1.
Hukum kirchkof pada titik input inverting merupakan fakta yang mengatakan bahwa : iout + i(-) = iR1
Aturan
2 mengatakan bahwa i(-) = 0 dan jika disubsitusi ke rumus yang sebelumnya, maka
diperoleh
iout
= iR1 dan Jika ditulis dengan tegangan jepit masing-masing maka diperoleh (vout
– vin) / R2 = vin/R1 yang kemudian dapat disederhanakan menjadi : vout = vin (1
+ R2/R1)
b.
Rangkaian dan Prinsip Kerja Dari Rangkaian
PRE-AMP HEAD
Prinsip kerja dari rangkaian
preamp head ini adalah sbb : rangkaian yang digunakan adalah Opamp
non-inverting amplifier, yang mana sinyal input dan outputnya adalah satu fasa.
Rangkaian ini juga menggunakan feedback yang digunakan untuk menstabilkan tegangan
outputnya. Adanya kapasitor pada feedback menyebabkan bandwidth respon semakin
lebar.
Penguatan yang dihasilkan
dari preamp head ini bervariasi. Mulai dari 3,9 kali sampai 36,2 kali.
Penguatan terbesar terjadi pada frekuensi 300 Hz. Pada frekuensi tinggi,
penguatan cenderung menurun.
Blok Diagram Tape Recorder
c.
Prinsip
Kerja Tape Recorder
1. Sinyal dari Microfon diperkuat oleh penguat perekam. Blok
oscilator bias frekuensi tinggi menghasilkan tegangan frekuensi tinggi untuk
pragmentasi pita supaya proses merekam terhindar dari cacat.
2. Dari celah udara kepala rekam keluar medan magnetis dengan
seirama dengan sinyal dari mikrofon.
3. Pada pita rekam terjadilah bidang-bidang rekam (zone)
magnetis karena adanya induksi dari kepala rekam. Selama merekam, pita bergerak
beraturan melalui muka celah udara kepala rekam.
4. Sebelum terjadi proses pada point 2 dan 3, Pita rekam telah
dilewatkan dari head hapus dimana menghasilkan frekuensi tinggi yaitu sekitar
lebih dari 1 KHz. Dengan melewati pita rekam ini, seluruh fluks magnetis yang
tertanam pada pita rekam telah dihapus.
5. Pita yang telah mengandung rekaman magnetis apabila bergerak
beraturan dengan kecepatan yang sama pada waktu merekam, maka oleh zone-zone
magnetis diimbaskan tegangan imbas pada kepala reproduksi. Sinyal ini diperkuat
oleh penguat Reproduksi dan oleh Loudspeaker diubah menjadi getaran mekanik.
Inilah yang disebut keadaan “Main Ulang”.
6. Blok Oscilator Hapus berfungsi sebagai Oscilator pembangkit
frekuensi tinggi guna menghapus pita dari rekaman yang terdahulu.
d.
Perbedaan Antara Head dan Stereo
Head terdiri dari head type stereo
dan mono, perbedaan diantara keduanya adalah : Mono adalah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan suara yang hanya dari satu saluran saat stereo menggunakan
2 atau lebih saluran untuk memberikan pengalaman seperti berada di ruangan yang
sama di mana suara itu dibuat. Mendengarkan suara stereo memungkinkan Anda
untuk membedakan mana suara datang dari arah mana yang sangat mirip dengan
berada di ruang yang sama dengan suara itu dibuat. Ini menyediakan pendengar
dengan pengalaman yang jauh lebih alami dibandingkan dengan mana suara itu
berasal dari satu arah.
Penggunaan
yang paling menonjol dari suara stereo dalam musik di mana beberapa sumber
suara yang hadir. Ketika Anda mendengarkan
bermain band dan Anda memiliki telinga yang tajam, Anda dapat membedakan suara
yang dibuat oleh setiap instrumen. Inilah
yang stereo mencoba untuk meniru dengan menggunakan berbagai saluran dan apa
mono benar-benar mampu melakukannya. Inilah sebabnya mengapa semua stasiun
radio yang siaran musik penggunaan stereo, menggunakan mono hanya akan
menghasilkan suara rendah.
Mono
masih banyak digunakan saat ini dalam situasi di mana stereo hanya membutuhkan
bandwidth dan tidak memberikan keuntungan. Sebuah contoh yang baik untuk ini
adalah di komunikasi suara seperti di radio talk dan panggilan telepon. Dalam
kasus ini, satu-satunya sumber yang diinginkan dari suara mulut pembicara,
memanfaatkan dua saluran ini hanya akan berarti bandwidth yang lebih besar
diambil yang kontraproduktif.
Peralatan
yang diperlukan untuk merekam suara stereo juga sedikit lebih rumit dan mahal
dibandingkan dengan peralatan untuk mono. Merekam suara mono hanya membutuhkan
mikrofon tunggal dan data yang mengakuisisi secara otomatis disimpan dalam pita
magnetik atau dikonversi ke format digital untuk penyimpanan. Dengan stereo,
Anda akan memerlukan mikrofon bersama dengan beberapa peralatan yang dibutuhkan
untuk sambatan saluran ganda bersama dalam rangka untuk membuat aliran suara
tunggal yang pemain bisa pecah ke dalam saluran asli. Inilah sebabnya mengapa
kebanyakan genggam perekam suara hanya dapat merekam suara dalam rekaman stereo
mono karena tidak benar-benar dibutuhkan untuk aplikasi.
Ringkasan:
1. Suara
mono hanya menggunakan satu saluran sementara suara stereo menggunakan dua
saluran atau lebih.
2. Stereo
memberikan pengalaman mendengar yang lebih alami dibandingkan dengan mono.
3. Stereo
sangat penting untuk menyiarkan dan mendengarkan musik sejak Mono memberikan
kualitas suara yang tidak memadai.
4. Mono
digunakan secara luas di radio bicara dan komunikasi bergerak sejak stereo tidak
benar-benar memberikan manfaat praktis dalam situasi.
5. Rekaman
mono kurang rumit dibandingkan dengan rekaman stereo.
6. Kebanyakan
genggam perekam suara hanya dapat merekam dalam mono.
Pesawat cassette recorder pada
dasarnya dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu: bagian mekanik dan rangkaian
elektronika.
Secara prinsip bagian mekanik
berfungsi untuk memproses pita tape secara mekanik agar mempunyai kecepatan
yang konstan dari awal hingga akhir kaset. Pada bagian mekanik juga terdapat
head. Tape recorder komersial yang dijual umumnya terdiri dari 2 jenis perekam
magnetic (head), yaitu head kombinasi (Rec/Play Head) dan head
hapus (erase Head).
Pada mekanik tape terdapat beberapa
tombol yang digunakan untuk pengoperasian taperecorder, yaitu:
1.
Play, digunakan untuk menjalankan
tape agar berfungsi main ulang (play back),
2.
Open/Eject, digunakan untuk membuka
pintu rumah tape kaset,
3.
Pause, digunakan untuk menghentikan
sementara puataran motor sehingga kaset akan berhenti,
4.
Fast Forward (FF), digunakan untuk
memutar cepat kaset ke arah depan (menggulung maju),
5.
Rewind (RWD), digunakan untuk
memutar kaset kea rah belakang (menggulung mundur),
6.
Record (RC), yang digunakan untuk
menjalankan tape agar berfungsi untuk merekam dan pada saat pengoperasiannya
harus bersamaan dengan tombol Play.
Rangkaian elektronika secara prinsip terdiri dari blok:
1.
Pre amp head (yang mendapat sinyal
masukan dari keluaran head yang terdapat pada mekanik tape). Pre amp head
berfungsi untuk menguatkan sinyal-sinyal listrik lemah hasil kerja dari head
juga untuk meningkatkan perbabdingan sinyal terhadap noise (S/N ratio).
Pada system audio S/N yang baik adalah yeng bernilai tinggi yang berarti bahwa
sinyal yang akan diproses harus jauh lebih besar dari pada noise yang
dihasilkan. Noise merupakan sinyal pengganggu yang tidak diinginkan, secara
praktis semua pesawat yang menggunakan semikonduktor pasti akan menghasilkan
noise yang disebut sebagai noise intrinsic, sedangkan noise yang berasal dari
luar disebut sebagai noise ekstrinsik.
2.
Pengatur nada, berfungsi untuk
mengatur nada, baik nada rendah, tengah maupun tinggi. Secara garis besar
daerah pembagian nada dalam teknik audio dikenal nada rendah dari frekuensi 20
Hz – 500 Hz dan pengatur nada yang mengatur frekuensi rendah disebut bass
control dan sinyalnya direproduksi oleh loudspeaker jenis woofer. Nada tengah
frekuensi 500 Hz – 5 kHz dan pengaturnya disebut sebagai middle cpmtrol serta
direproduksi oleh loudspeaker jenis midrange (middle speaker/squaker)
sedangkan frekuensi tinggi dari 5 kHz – 20 kHz dan pengaturnya disebut sebagai
treble control dan loudspeaker yang mereproduksinya disebut sebagai tweeter.
Rangkaian pengatur nada umumnya menggunakan tone control atau equalizer.
Pada tone control terdapat beberapa tombol pengatur lainnya,
yaitu:
1.
Volume control yang berfungsi untuk
mengatur level amplitude sinyal yang berefek oada pengaturan keras dan lemah
suara,
2.
loudness control yang berfungsi
untuk mengatur kedalaman suara serta kadang dilengkapi filter untuk menyaring
noise,
3.
balance control, yang berfungsi
untuk mengatur keseimbangan kanal kanan dan kiri pada system stereo.
4.
Penguat akhir, berfungsi untuk
menguatkan daya-daya sinyal audio yang telah diatur pada rangkaian pengatur
nada.
5.
Loudspeaker berfungsi untuk mengubah
sinyal-sinyal listrik menjadi sinyal suara mekanis yang dapat didengarkan oleh
kita (audiens).
e. Prinsip Record dan Play-Back
Untuk merekam kaset, langkah pertama
adalah penghapusan rekaman sudah ada sebelumnya.. Untuk mencapai hal ini, bias
osilator menghasilkan arus yang digunakan untuk memberi makan menghapus kepala
ini menghapus setiap magnet yang mungkin sudah hadir dalam rekaman.
Langkah berikutnya tergantung pada
apakah mesin adalah perekam stereo atau mono.. Mono Sebuah perekam akan
mencatat dengan dua lagu, satu untuk setiap sisi dari tape recorder stereo A
menggunakan empat lagu, satu untuk setiap saluran di setiap sisi.
Pencatatan dan kepala pemutaran
ditempatkan sedemikian rupa sehingga satu sisi menggunakan trek pertama dan ketiga,
sedangkan dua sisi dan keempat menggunakan trek kedua (lihat ilustrasi di
bawah). Dengan cara ini, ketika rekaman itu diserahkan kepada pihak lain,
sebaliknya dua trek yang digunakan untuk merekam dan playback.
Proses rekaman relatif sederhana..
Suara atau musik dimasukkan ke dalam mikrofon, yang kemudian diubah menjadi
listrik saat ini dan diperkuat sebagai disc dengan rekaman sinyal tersebut
kemudian dimasukkan ke dalam sebuah elektromagnet yang disebut kepala rekaman.
Memvariasikan arus listrik yang menghasilkan berbagai derajat dan pola-pola
magnet dalam rekaman itu. Playback justru sebaliknya. Rekaman itu. magnetisme,
karena melewati pemutaran kepala, listrik menginduksi arus di elektromagnet
sinyal ini kemudian diperkuat dan direproduksi melalui speaker.
Lihat ilustrasi di bawah untuk penjelasan dari proses :
Adalah
penting untuk menyadari bahwa menempatkan sebuah magnet dekat dengan tape akan
menyebabkan penghapusan.