Rabu, 24 April 2013

Mechanism










Tape recorder merupakan penentu sebuah keberhasilan rekaman.
Prinsip kerja kerja tape recorder ialah penggubah bentuk signal dari signal listrik menjadi signal magnet dan atau sebaliknya.

Megnan magnet tersebut disimpan di permukaan pita magnetis (untuk jenis pita) yang berisi serbuk atau molekul magnetis dan atau sebaliknya baik untuk teknologi analog maupun teknologi digital.


a. analog tape recorder
Analog tape recorder mempunyai karakter noise level yang masih mengganggu pendengaran. Hal ini disebabkan karena molekul bahan pita yang berjajar sepanjang pita. Semakin halus molekulnya maka tingkat noise levelnya akan semakin rendah. Beberapa macam pita yang mempunyai noise levelnya rendah adalah pita fero okside, pita fero super, pita metal okside, dan pita chrome diokside. Kecepatan pita jenis seperti di atas berjalan dengan membatasi kekuatan medan magnet yang di cetak di atas pita sehingga mempengaruhi jarak/beda signal, noise (signal to signal ratio = S/N), dan dynamic range. Semakin tinggi kecepatan pita, maka semakin tinggi pula S/N.

 Tape recorder analaog mempunyai kelemahan pula yaitu wow flluter atau tingkat ketidak stabilan kecepatan perjalanan pita yang kurang stabil karena disebabkan oleh sistem mekanik seperti motor, pengontrol speed, presisi dari as, roda, karet, tape tension dan pengukurnya.

 Dalam tape recorder analog terdapat pengatur azimuth head.
Dolby dipergunakan untuk meningkatkan signal to noise ratio dan dinamic range. Pemakaian dolby adalah pada satu proses lengkap dari recording yaitu pada saat merekam dan play back. Dengan pemakaian dolby yang benar, maka dinamic range yang didapat meningkat sekitar 10 db pada dolby B dan sekitar 20 db pada dolby C. Dolby dapat disamakan dengan compresor ditambah expander, tetapi dolby bekerja khusus pada frekuensi-frekuensi tertentu dan pada level-level tertentu dan sudah patent secara international.

Melihat beberapa hal di atas, kelemahan tape recorder analog adalah signal noise to ratio dan dinamic rangenya kurang tinggi, tingkat distorsinya kurang memuaskan (di atas 1,5%), wow flutter, dan masalah kelambanan penanganan.

FUNGSI TOMBOL-TOMBOL PADA MECHANISM
REC Rod : Berfungsi sebagai perekam pita kaset
PLAY Rod : Berfungsi sebagai pendorong head base yang nantinya R/P head akan bersentuhan dengan pita kaset sekaligus sebagai penahan laju putaran pita kaset agar pita kaset berputar secara normal (sesuai dengan Std speed)
REW Rod : Berfungsi sebagai pemutar pita kaset kearah berlawanan/belakang dengan cepat
FF Rod : Berfungsi sebagai pemutar pita kaset kearah depan dengan cepat 
STOP Rod : Berfungsi sebagai penghenti/penetral semua aktifitas Rod yang difungsikan
PAUSE Rod : Berfungsi sebagai penahan sementara laju putaran pita kaset 
SYNCRO START (mechanism double deck) : Berfungsi sebagai penyelaras/menyamakan putaran pita kaset deck 1 dengan deck 2 (dilakukan pada saat akan merekam dengan menggunakan 2 buah pita kaset) 
*Rod (tombol)

R/P Head :
   “R (record)” Berfungsi sebagai pengubah signal listrik menjadi signal magnetis
                        (merekam kedalam pita kaset) 
    “P (play)” mendeteksi signal magnetis yang terekam pada pita kaset, 
                      kemudian mengubahnya menjadi signal listrik 
Erase Head : Berfungsi sebagai penghapus pita kaset
Pinch Roler : Berfungsi sebagai penahan laju pita kaset






R/P Head Stereo = pada bagian atas Head terdapat 4 pin  
R/P Head mono   = pada bagian atas Head terdapat 2 pin  
R/P Head













PENGECEKAN MECHANISM

 
HEAD AZZIMUTH :
Untuk mechanism yang menggunakan jenis R/P Head Mono” 
  pengecekan azzimuth menggunakan Test tape QZZ-CAA (6.3 kHz)
Untuk mechanism yang menggunakan jenis R/P Head “Stereo”  
   pengecekan azzimuth menggunakan Test tape QZZ-CAB (8 kHz)
Adjust screw azzimuth : untuk memposisikan R/P Head agar sejajar dengan pita kaset

  


 WoW & Speed
Wow & Flutter : 
  Untuk mengetahui getaran/fluktuasi dari putaran motor &  gear pada mechanism
  Std Wow dibawah 0.20%

Speed : 
 Untuk mengetahui kecepatan putaran motor yang sudah distandarkan (2940~3060Hz
 Instrument yang digunakan “WOW & Flutter meter”  
 Test tape yang digunakan QZZ-CWAT (3 kHz)





Wow : 
  Pergetaran komponen yang berjangka panjang (biasanya dapat terdengar suara bergetar)
   fluktuasinya diatas 0.5 ~ 10 Hz 
Flutter :
 Pergetaran / ayunan komponen yang berjangka pendek

   dan biasanya terdengar suara kotor/noise, fluktuasinya diatas 10Hz
 
 
Hal-hal yang menyebabkan terjadinya WOW antara lain adalah
  a) Kelancaran putaran motor
  b) Kesetabilan perputaran kapstan/roller
  c) Tingkat presisi dari flywheel
  e) Tingkat presisi dari belt (karet pemutar)
Std WOW yang paling baik adalah dibawah 0.1%
 
Cek Torque (kekuatan fungsi dari reel table & takeup table) 
Play torque : Untuk mengetahui laju/kekuatan putar/tarik dari takeup table Play
    (Std: 30 gr/cm ~ 55gr/cm gunakan Test Tape SRK-CTL)
 
Fungsi stop : pada Rod PLAY,Rew & FF : Untuk mengetahui kekuatan putar/tarik dari reel table ketika pita kaset habis (Std :70 gr/cm ~ 125 gr/cm Test tape yang digunakan SRK-CTF )
 
Play Tension : Untuk mengetahui kekuatan putar/tarik dari reel table Play
    (Std :70 gr/cm ~ 125 gr/cm Test tape yang digunakan SRK-DM300)
 
Back Tension : Untuk mengetahui laju/kekuatan putar/tarik dari reel table Play saat berbalik arah
    (Std 2gr/cm ~ 4.5 gr/cm gunakan Test Tape SRK-CTW)


 
FUNGSI "CUE" FF  & Rev/Rew:
   Untuk mengetahui suara decit yang ditimbulkan akibat terangkatnya/berkurangnya tekanan terhadap pita kaset
   (Gunakan Pita kaset yang berisi suara/lagu),
 
Cara pengecekanya :
   pada saat posisi knob Play dalam posisi ditekan/sedang memutar kaset, tekan knob FF/Rew tanpa harus menormalkan posisi knob Play

Tidak ada komentar:

Posting Komentar